Rabu, 08 Desember 2010

Kondom Itu Apa?


This story may remind us about how important Sex Education is.

***

Gue kelas 4 SD. Suatu malam, gue, si mamah, dan si papah lagi ngobrol-ngobrol di teras depan rumah. Terbesitlah dalam pikiran gue untuk menanyakan hal yang waktu itu selalu mengganggu ketenangan hidup gue.

Gue : “Mah, kondom itu apa sih?”
Si Mamah : (terdiam) (terdengar suara jangkrik)

Waktu itu gue cuma anak kelas 4 SD yang tidak terlalu well-sex-aducated dan menganggap kalau kondom itu adalah merek obat jerawat.

Pertengkaran Tersengit Abad XX

Saya kelas 3 SMP waktu itu and it was Sunday. Makna sesungguhnya dari hari minggu adalah gue bisa bangun setelah adzan Zhuhur berkumandang. Tapi tidak pada hari minggu saat itu. Gue udah bangun sekitar jam 9 pagi. Untunglah jam 9 itu masih bisa disebut pagi, jadi bangun jam 9 masih bisa dibilang “bangun pagi”.

Bangun tidur, gue langsung ke dapur karena kelaparan. Si mamah belom masak, maka gue putuskan untuk bikin mie instant. Ada sesuatu yang terlihat asing di salah satu sudut dapur, yaitu sebuah benda berbentuk kotak berwarna silver yang kemudian si mamah menjelaskan kalau itu adalah sebuah : Kompor Minyak.

Terserah mau bilang apa, tapi pada waktu itu gue sangat penasaran sama benda tersebut. Cobalah gue masak mie instant pake itu kompor. Dengan bimbingan dan arahan dari si mamah, setelah melalui perjuangan yang sangat berat dan menghabiskan ber-ember-ember keringat, menahan panasnya api dari kompor yang menerpa wajah gue, satu persatu sumbu kompor dapat gue bakar dan api menyala sempurna *horeee! keprok-keprok*. Gue taro panci berisi air di atas kompor lalu gue tinggal untuk menyiapkan bumbu mie-nya.

Si kakak ucluk-ucluk dateng ke dapur terus nanya: “Apaan nih?” Ia mendekati si kompor minyak. Gue diem aja. Tangan si kakak mulai iseng ngegerepe-gerepein si kompor. Gue mulai nggak tenang, sampai kemudian si kakak memutar tuas sumbu kompor sampe apinya mati, bener-bener mati!

Hal pertama yang terbesit dalam pikiran gue adalah: “Ooh, begitu ya cara matiin apinya.” dan hal yang kedua: “Loh kok dimatiin??!!” *dengan mata terbelalak*

Reflek, gue pukul si kakak sambil setengah teriak: “B*go banget sih lo!”

Gila aja! Gue udah dengan susah payah nyalain itu kompor, terus dia matiin seenak kentutnya gitu aja. Errrr!
Si kakak nggak terima dan dia balik mukul gue tepat di muka. Darah gue makin tinggi, gue jadikan muka si kakak target pemukulan membabi buta. Jadilah kita pukul-pukulan sambil saling mengutuk. Kalo si papah nggak ikutan marah-marah mungkin pertengkaran tersebut masih akan berlangsung.

Bukankah sangat konyol bahwa hanya karena ke”norak”an terhadap kompor minyak, bisa membuat hubungan kakak-adik menjadi renggang. Itu baru kompor minyak, gimana kalo tiba-tiba ada tungku di rumah gue?

Senin, 06 Desember 2010

Saya Kecolongan!!!

Saya amat sangat menyesal! Oh Tuhan, maafkan kesalahan saya :'(((
Buat teman-teman yang saya cintai, saya cuma bisa kasih nasehat: jagalah baik-baik orang tuamu, jangan sampai mereka berfoto seperti ini:





NOOOOOO!!!!!

My First Roller Coaster

Rumah Mbah dari pihak si mamah terletak di daerah Pondok Cabe, Tangerang. Kalo pergi ke sana dari Cilegon, kita akan melewati Lippo Supermall Karawaci. Waktu kecil saya sering mampir ke situ kalo pergi ke rumah mbah.

Dulu saya mengganggap bahwa Supermall Karawaci itu adalah tempat yang paling mewah di dunia, karena di Cilegon nggak ada yang kayak gitu. Saya lebih amazed lagi ketika melihat di dalam mall tersebut ada roller coasternya.

Ya namanya anak-anak, karena terlalu excited dan waktu itu banyak sepupu-sepupu saya yang ikut, saya sok-sokan menerima tantangan si kakak untuk naik itu roller coaster. Kami belilah karcisnya. Tapi, selangkah lagi saya naik ke roller coaster, perasaan saya berubah. Tegangnya minta ampun. Sepanjang permainan saya cuma menutup mata. Sesekali berteriak sambil menggigit kaos bagian lengan si kakak yang kemudian setelah turun dari roller coaster saya sadar kalau bagian kaos si kakak yang saya gigit itu sampai sobek.

Minggu, 28 November 2010

Cerita-Cerita Nostalgia Si Mamah

1. Waktu kecil si mamah sering main petak umpet malem-malem sama temen-temennya di kompleks kuburan China dan pernah suatu malam dia ketiduran di kuburan China itu.

2. Dia sering cerita kalo tanah dimana sekarang UI (Universitas Indonesia) berdiri dulunya adalah kebon rambutan.

3. Waktu SMA pernah ditaksir sama guru pelajaran ekonominya sampe-sampe itu guru datang ke rumah si mamah.

4. Pernah punya pacar yang berprofesi sebagai pelaut dan akhir dari hubungan mereka adalah saat si mamah ditinggal berlayar ke New Zealand.

5. Semasa muda, si mamah diberi julukan “mawar” karena walaupun sering pindah rumah, nama jalan dimana rumahnya itu berada selalu terdapat kata “mawar”-nya. Yang pernah ia sebutkan: Jalan Mawar Raya, Gang Mawar, dan sampai sekarang pun rumah kami sekeluarga berada di Jalan Mawar 1.

6. Pernah tetanggaan sama Elvi Sukaesih. Sampe piaraannya keluarga Elvi Sukaesih si mamah hafal. Dia temenan sama anaknya Elvi Sukaesih, kalo nggak salah namanya Farida, dan waktu itu si Dhawiya yang gendut tapi lucu itu belum lahir.

7. Dulu si mamah bercita-cita jadi psikolog anak. Tapi nggak pernah kesampean. Setiap liat Kak Seto di TV, si mamah selalu bilang: “Dulu mamah pengen tuh jadi psikolog anak kayak Kak Seto gitu, tapi mbahnya (bapak si mamah) cuma pegawai negeri sih.”

8. Pernah diajarin main gitar sama si pakde Yanto (kakak kedua si mamah), lagu yang paling nempel di kepalanya adalah lagu “Willingly”. Entah itu lagu seperti apa wujud rupanya, mungkin hanya si mamah dan Tuhan yang tahu. Mungkin sebenarnya lagu itu enak didengar, tapi karena si mamah yang nyanyi, lagu itu berubah jadi sesuatu yang abstrak. Kalo si mamah udah pegang gitar dan maenin itu lagu, saya bingung minta ampun, karena kunci-kunci gitar yang dia buat dengan jari-jarinya amat sangat sulit untuk dikenali.

Kebiasaan-Kebiasaan Aneh Si Papah

1. Paling nggak suka diajak ke mall, atau bahkan ke minimarket sekalipun. Ia beralasan kalau AC di tempat-tempat perbelanjaan seperti itu aromanya seperti bau lemak babi.

2. Kalo tidur, baik dalam keadaan stress maupun tidak, si papah suka tiba-tiba teriak kenceng banget tengah malem, itu dalam keadaan tidur (ngigo). Paginya, ia selalu mengkonfirmasi bahwa malam tadi ia mimpi ngejar maling, dan atau bermimpi main outbond.

3. Mulutnya pasti monyong-monyong kalo lagi melakukan suatu pekerjaan yang serius dan butuh konsentrasi tinggi, misalnya menggergaji kayu, menyikat lantai kamar mandi, menggunting kuku, atau menggendong bayi.

4. Pagi-pagi, abis mandi, suka ribet sendiri mondar-mandir hanya dengan pake handuk. Lalu akhirnya berteriak: “Wo, kolor yang di belakang pintu tadi ini kemana?”
Si mamah menjawab: “Di mesin cuci!”
Si papah: “Lah! Orang baru dipake sekali!”